}
HEY! WHAT UP! HAVE A NICE DAY! #Salam Blogger !!

Tuesday, December 25, 2012

CAra Membuat cerpen yang baik dan benar Menurut Lisa


Cara membuat cerpen yang baik
Menulis cerpen (cerita pendek) dapat menjadi permulaan karir yang baik sebagai penulis fiksi. Menulis cerita yang sangat panjang, seperti novel pastilah lebih membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup banyak. Belum lagi mencari penerbit yang mau menerbitkannya. Cerita pendek dapat menjadi terobosan dalam karir menulis. Lebih banyak alternatif bagi penulis cerita pendek untuk dikenal, daripada novel. Majalah dan koran banyak yang menerima cerita pendek. Blog bisa juga menjadi alternatif dimuatnya cerita pendek di internet. Seringnya nama penulis muncul dalam cerita pendek yang dimuat di berbagai majalah dan koran, bisa menjadi pertimbangan positif bagi penerbit, bila penulis tersebut menyodorkan naskah cerita yang lebih panjang seperti novel ke penerbit.
Tulisan ini ditujukan pada penulis pemula yang ingin menulis cerita pendek dengan baik. Sesuai namanya, menulis cerita pendek memiliki keunikan tersendiri.
Tema
Sebaiknya Anda memiliki tema yang jelas saat menulis cerpen, tentang cerita seperti apa yang ingin Anda tulis. Pesan apa yang ingin Anda sampaikan kepada pembaca. Dengan adanya tema, yang menjadi tulang punggung cerita, maka cerpen Anda akan meninggalkan kesan tersendiri pada pembaca. Penetapan tema dari awal juga berguna agar saat menulis, Anda tidak terlalu jauh melenceng dari cerita sudah ditetapkan.
Alur cerita
Fokuslah pada satu alur cerita sesuai dengan tema yang sudah ditetapkan sebelumnya. Karakter tambahan, sejarah, latar belakang, dan detail lainnya sebaiknya memperkuat alur cerita ini. Percabangan alur cerita mutlak harus dihindari.
Karakter
Jangan menggunakan jumlah karakter yang terlalu banyak. Semakin banyak karakter bisa membuat cerita Anda menjadi terlalu panjang dan tidak fokus pada tema. Gunakan karakter secukupnya yang sesuai dengan alur cerita.
Sepenggal kisah hidup
Namanya saja cerita pendek, sehingga cerpen hanya menceritakan tentang sekelumit kisah dalam hidup karakter yang Anda buat. Jika karakter Anda memiliki kisah hidup yang sangat panjang, tulis hanya sebagai background yang menjadi penguat tema cerita tersebut. Tekankan hanya pada satu bagian dari hidupnya untuk ditulis.
Penggunaan kata
Bagaimanapun cerpen memiliki keterbatasan dalam jumlah kata yang bisa dipakai, apalagi cerita super pendek seperti flash fiction. Seringkali majalah atau koran tertentu benar-benar membatasi jumlah kata yang bisa dipakai. Jadi, Anda sebaiknya menggunakan pilihan kata yang efisien dan menghindari menggunakan kalimat deskriptif yang berpanjang-panjang.
Impresi
Secara tradisional, cerpen dimulai dengan pengenalan karakter, konflik, dan resolusi. Alternatif lain, adalah Anda dapat membuat impresi pada pembaca justru pada awal cerita, dengan langsung menghadirkan konflik. Karakter Anda sudah berada di dalam kekacauan besar. Hal ini akan membuat pembaca semakin penasaran, ada apa yang terjadi sebenarnya, bagaimana karakter tersebut akan mengatasi persoalannya. Pengenalan karakter, setting, dll dapat dilakukan secara perlahan-lahan di bagian cerita berikutnya.
Kejutan
Beri kejutan pada pembaca di akhir cerita. Hindari membuat akhir cerita yang mudah ditebak.
Konklusi
Jangan biarkan pembaca meraba-raba dalam gelap pada akhir cerita Anda. Pastikan konklusi di akhir cerita Anda memuaskan, tetapi juga tidak mudah ditebak. Pembaca perlu dibuat berkesan pada akhir cerita, tentang apa yang terjadi pada karakter tersebut. Akhir cerita yang mengesankan akan selalu diingat oleh pembaca, bahkan setelah lama mereka selesai membaca cerita tersebut. Para penulis pemula seringkali disarankan untuk menggunakan pengandaian berikut ini ketika mulai menyusun cerpen mereka:
1.     Taruh seseorang di atas pohon.
2.     Lempari dia dengan batu.
3.     Buat dia turun.
Kelihatannya aneh, tapi coba Anda pikirkan baik-baik, karena saran ini bisa diterapkan oleh penulis mana saja. Nah, ikuti langkah- langkah perencanaan seperti yang disarankan di bawah kalau Anda ingin menulis cerpen-cerpen yang hebat.
Perencanaan Cerpen
Taruh seseorang di atas pohon: munculkan sebuah keadaan yang harus dihadapi tokoh utama cerita.
Lempari dia dengan batu: Dari keadaan sebelumnya, kembangkan suatu masalah yang harus diselesaikan si tokoh utama tadi. Contoh: Kesalahpahaman, kesalahan identitas, kesempatan yang hilang, dan sebagainya.
Buat dia turun: Tunjukkan bagaimana tokoh Anda akhirnya mengatasi masalah itu. Pada beberapa cerita, hal terakhir ini seringkali juga sekaligus digunakan sebagai tempat memunculkan pesan yang ingin disampaikan penulis. Contoh: Kekuatan cinta, kebaikan mengalahkan kejahatan, kejujuran adalah kebijakan terbaik, persatuan membawa kekuatan, dsb. Ketika Anda selesai menulis, selalu (dan selalu) periksa kembali pekerjaan Anda dan perhatikan ejaan, tanda baca dan tata bahasa. Jangan menyia-nyiakan kerja keras Anda dengan menampilkan kesan tidak profesional pada pembaca Anda.
Praktekkan perencanaan sederhana ini pada tulisan Anda selanjutnya.
Tema
Setiap tulisan harus memiliki pesan atau arti yang tersirat di dalamnya. Sebuah tema adalah seperti sebuah tali yang menghubungkan awal dan akhir cerita dimana Anda menggantungkan alur, karakter, setting cerita dan lainnya. Ketika Anda menulis, yakinlah bahwa setiap kata berhubungan dengan tema ini. Ketika menulis cerpen, bisa jadi kita akan terlalu menaruh perhatian pada satu bagian saja seperti menciptakan penokohan, penggambaran hal-hal yang ada, dialog atau apapun juga, untuk itu, kita harus ingat bahwa kata-kata yang berlebihan dapat mengaburkan inti cerita itu sendiri.
Cerita yang bagus adalah cerita yang mengikuti sebuah garis batas. Tentukan apa inti cerita Anda dan walaupun tema itu sangat menggoda untuk diperlebar, Anda tetap harus berfokus pada inti yang telah Anda buat jika tidak ingin tulisan Anda berakhir seperti pembukaan sebuah novel atau sebuah kumpulan ide-ide yang campur aduk tanpa satu kejelasan.
Tempo Waktu
Cerita dalam sebuah cerpen yang efektif biasanya menampilkan sebuah tempo waktu yang pendek. Hal ini bisa berupa satu kejadian dalam kehidupan karakter utama Anda atau berupa cerita tentang kejadian yang berlangsung dalam sehari atau bahkan satu jam. Dan dengan waktu yang singkat itu, usahakan agar kejadian yang Anda ceritakan dapat memunculkan tema Anda.
Setting
Karena Anda hanya memiliki jumlah kata-kata yang terbatas untuk menyampaikan pesan Anda, maka Anda harus dapat memilih setting cerita dengan hati-hati. Disini berarti bahwa setting atau tempat kejadian juga harus berperan untuk turut mendukung jalannya cerita. Hal itu tidak berarti Anda harus selalu memilih setting yang tipikal dan mudah ditebak. Sebagai contoh, beberapa setting yang paling menakutkan bagi sebuah cerita seram bukanlah kuburan atau rumah tua, tapi tempat-tempat biasa yang sering dijumpa pembaca dalam kehidupan sehari-hari mereka. Buatlah agar pembaca juga seolah-olah merasakan suasana cerita lewat setting yang telah dipilih tadi.
Penokohan
Untuk menjaga efektivitas cerita, sebuah cerpen cukup memiliki sekitar tiga tokoh utama saja, karena terlalu banyak tokoh malah bisa mengaburkan jalan cerita Anda. Jangan terlalu terbawa untuk memaparkan sedetail-detailnya latar belakang tiap tokoh tersebut. Tentukan tokoh mana yang paling penting dalam mendukung cerita dan fokuskan diri padanya. Jika Anda memang jatuh cinta pada tokoh-tokoh Anda, pakailah mereka sebagai dasar dalam novel Anda kelak.
Dialog
Jangan menganggap enteng kekuatan dialog dalam mendukung penokohan karakter Anda, sebaliknya dialog harus mampu turut bercerita dan mengembangkan cerita Anda. Jangan hanya menjadikan dialog hanya sebagai pelengkap untuk menghidupkan tokoh Anda. Tiap kata yang ditaruh dalam mulut tokoh-tokoh Anda juga harus berfungsi dalam memunculkan tema cerita. Jika ternyata dialog tersebut tidak mampu mendukung tema, ambil langkah tegas dengan menghapusnya.
Alur
Buat paragraf pembuka yang menarik yang cukup membuat pembaca penasaran untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Pastikan bahwa alur Anda lengkap, artinya harus ada pembukaan, pertengahan cerita dan penutup. Akan tetapi, Anda juga tidak perlu terlalu berlama-lama dalam membangun cerita, sehingga klimaks atau penyelesaian cerita hanya muncul dalam satu kalimat, dan membuat pembaca merasa terganggu dan bingung dalam artian negatif, bukannya terpesona. Jangan pula membuat "twist ending" (penutup yang tak terduga) yang dapat terbaca terlalu dini, usahakan supaya pembaca tetap menebak-nebak sampai saat-saat terakhir. Jika Anda membuat cerita yang bergerak cepat, misalnya cerita tentang kriminalitas, jagalah supaya paragraf dan kalimat-kalimat Anda tetap singkat. Ini adalah trik untuk mengatur kecepatan dan memperkental nuansa yang ingin Anda sajikan pada pembaca.
Baca ulang
Pembaca dapat dengan mudah terpengaruh oleh format yang tidak rapi, penggunanaan tanda baca dan tata bahasa yang salah. Jangan biarkan semua itu mengganggu cerita Anda, selalu periksa dan periksa kembali.

CAra Membuat cerpen yang baik dan benar Menurut Lisa


Cara membuat cerpen yang baik
Menulis cerpen (cerita pendek) dapat menjadi permulaan karir yang baik sebagai penulis fiksi. Menulis cerita yang sangat panjang, seperti novel pastilah lebih membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup banyak. Belum lagi mencari penerbit yang mau menerbitkannya. Cerita pendek dapat menjadi terobosan dalam karir menulis. Lebih banyak alternatif bagi penulis cerita pendek untuk dikenal, daripada novel. Majalah dan koran banyak yang menerima cerita pendek. Blog bisa juga menjadi alternatif dimuatnya cerita pendek di internet. Seringnya nama penulis muncul dalam cerita pendek yang dimuat di berbagai majalah dan koran, bisa menjadi pertimbangan positif bagi penerbit, bila penulis tersebut menyodorkan naskah cerita yang lebih panjang seperti novel ke penerbit.
Tulisan ini ditujukan pada penulis pemula yang ingin menulis cerita pendek dengan baik. Sesuai namanya, menulis cerita pendek memiliki keunikan tersendiri.
Tema
Sebaiknya Anda memiliki tema yang jelas saat menulis cerpen, tentang cerita seperti apa yang ingin Anda tulis. Pesan apa yang ingin Anda sampaikan kepada pembaca. Dengan adanya tema, yang menjadi tulang punggung cerita, maka cerpen Anda akan meninggalkan kesan tersendiri pada pembaca. Penetapan tema dari awal juga berguna agar saat menulis, Anda tidak terlalu jauh melenceng dari cerita sudah ditetapkan.
Alur cerita
Fokuslah pada satu alur cerita sesuai dengan tema yang sudah ditetapkan sebelumnya. Karakter tambahan, sejarah, latar belakang, dan detail lainnya sebaiknya memperkuat alur cerita ini. Percabangan alur cerita mutlak harus dihindari.
Karakter
Jangan menggunakan jumlah karakter yang terlalu banyak. Semakin banyak karakter bisa membuat cerita Anda menjadi terlalu panjang dan tidak fokus pada tema. Gunakan karakter secukupnya yang sesuai dengan alur cerita.
Sepenggal kisah hidup
Namanya saja cerita pendek, sehingga cerpen hanya menceritakan tentang sekelumit kisah dalam hidup karakter yang Anda buat. Jika karakter Anda memiliki kisah hidup yang sangat panjang, tulis hanya sebagai background yang menjadi penguat tema cerita tersebut. Tekankan hanya pada satu bagian dari hidupnya untuk ditulis.
Penggunaan kata
Bagaimanapun cerpen memiliki keterbatasan dalam jumlah kata yang bisa dipakai, apalagi cerita super pendek seperti flash fiction. Seringkali majalah atau koran tertentu benar-benar membatasi jumlah kata yang bisa dipakai. Jadi, Anda sebaiknya menggunakan pilihan kata yang efisien dan menghindari menggunakan kalimat deskriptif yang berpanjang-panjang.
Impresi
Secara tradisional, cerpen dimulai dengan pengenalan karakter, konflik, dan resolusi. Alternatif lain, adalah Anda dapat membuat impresi pada pembaca justru pada awal cerita, dengan langsung menghadirkan konflik. Karakter Anda sudah berada di dalam kekacauan besar. Hal ini akan membuat pembaca semakin penasaran, ada apa yang terjadi sebenarnya, bagaimana karakter tersebut akan mengatasi persoalannya. Pengenalan karakter, setting, dll dapat dilakukan secara perlahan-lahan di bagian cerita berikutnya.
Kejutan
Beri kejutan pada pembaca di akhir cerita. Hindari membuat akhir cerita yang mudah ditebak.
Konklusi
Jangan biarkan pembaca meraba-raba dalam gelap pada akhir cerita Anda. Pastikan konklusi di akhir cerita Anda memuaskan, tetapi juga tidak mudah ditebak. Pembaca perlu dibuat berkesan pada akhir cerita, tentang apa yang terjadi pada karakter tersebut. Akhir cerita yang mengesankan akan selalu diingat oleh pembaca, bahkan setelah lama mereka selesai membaca cerita tersebut. Para penulis pemula seringkali disarankan untuk menggunakan pengandaian berikut ini ketika mulai menyusun cerpen mereka:
1.     Taruh seseorang di atas pohon.
2.     Lempari dia dengan batu.
3.     Buat dia turun.
Kelihatannya aneh, tapi coba Anda pikirkan baik-baik, karena saran ini bisa diterapkan oleh penulis mana saja. Nah, ikuti langkah- langkah perencanaan seperti yang disarankan di bawah kalau Anda ingin menulis cerpen-cerpen yang hebat.
Perencanaan Cerpen
Taruh seseorang di atas pohon: munculkan sebuah keadaan yang harus dihadapi tokoh utama cerita.
Lempari dia dengan batu: Dari keadaan sebelumnya, kembangkan suatu masalah yang harus diselesaikan si tokoh utama tadi. Contoh: Kesalahpahaman, kesalahan identitas, kesempatan yang hilang, dan sebagainya.
Buat dia turun: Tunjukkan bagaimana tokoh Anda akhirnya mengatasi masalah itu. Pada beberapa cerita, hal terakhir ini seringkali juga sekaligus digunakan sebagai tempat memunculkan pesan yang ingin disampaikan penulis. Contoh: Kekuatan cinta, kebaikan mengalahkan kejahatan, kejujuran adalah kebijakan terbaik, persatuan membawa kekuatan, dsb. Ketika Anda selesai menulis, selalu (dan selalu) periksa kembali pekerjaan Anda dan perhatikan ejaan, tanda baca dan tata bahasa. Jangan menyia-nyiakan kerja keras Anda dengan menampilkan kesan tidak profesional pada pembaca Anda.
Praktekkan perencanaan sederhana ini pada tulisan Anda selanjutnya.
Tema
Setiap tulisan harus memiliki pesan atau arti yang tersirat di dalamnya. Sebuah tema adalah seperti sebuah tali yang menghubungkan awal dan akhir cerita dimana Anda menggantungkan alur, karakter, setting cerita dan lainnya. Ketika Anda menulis, yakinlah bahwa setiap kata berhubungan dengan tema ini. Ketika menulis cerpen, bisa jadi kita akan terlalu menaruh perhatian pada satu bagian saja seperti menciptakan penokohan, penggambaran hal-hal yang ada, dialog atau apapun juga, untuk itu, kita harus ingat bahwa kata-kata yang berlebihan dapat mengaburkan inti cerita itu sendiri.
Cerita yang bagus adalah cerita yang mengikuti sebuah garis batas. Tentukan apa inti cerita Anda dan walaupun tema itu sangat menggoda untuk diperlebar, Anda tetap harus berfokus pada inti yang telah Anda buat jika tidak ingin tulisan Anda berakhir seperti pembukaan sebuah novel atau sebuah kumpulan ide-ide yang campur aduk tanpa satu kejelasan.
Tempo Waktu
Cerita dalam sebuah cerpen yang efektif biasanya menampilkan sebuah tempo waktu yang pendek. Hal ini bisa berupa satu kejadian dalam kehidupan karakter utama Anda atau berupa cerita tentang kejadian yang berlangsung dalam sehari atau bahkan satu jam. Dan dengan waktu yang singkat itu, usahakan agar kejadian yang Anda ceritakan dapat memunculkan tema Anda.
Setting
Karena Anda hanya memiliki jumlah kata-kata yang terbatas untuk menyampaikan pesan Anda, maka Anda harus dapat memilih setting cerita dengan hati-hati. Disini berarti bahwa setting atau tempat kejadian juga harus berperan untuk turut mendukung jalannya cerita. Hal itu tidak berarti Anda harus selalu memilih setting yang tipikal dan mudah ditebak. Sebagai contoh, beberapa setting yang paling menakutkan bagi sebuah cerita seram bukanlah kuburan atau rumah tua, tapi tempat-tempat biasa yang sering dijumpa pembaca dalam kehidupan sehari-hari mereka. Buatlah agar pembaca juga seolah-olah merasakan suasana cerita lewat setting yang telah dipilih tadi.
Penokohan
Untuk menjaga efektivitas cerita, sebuah cerpen cukup memiliki sekitar tiga tokoh utama saja, karena terlalu banyak tokoh malah bisa mengaburkan jalan cerita Anda. Jangan terlalu terbawa untuk memaparkan sedetail-detailnya latar belakang tiap tokoh tersebut. Tentukan tokoh mana yang paling penting dalam mendukung cerita dan fokuskan diri padanya. Jika Anda memang jatuh cinta pada tokoh-tokoh Anda, pakailah mereka sebagai dasar dalam novel Anda kelak.
Dialog
Jangan menganggap enteng kekuatan dialog dalam mendukung penokohan karakter Anda, sebaliknya dialog harus mampu turut bercerita dan mengembangkan cerita Anda. Jangan hanya menjadikan dialog hanya sebagai pelengkap untuk menghidupkan tokoh Anda. Tiap kata yang ditaruh dalam mulut tokoh-tokoh Anda juga harus berfungsi dalam memunculkan tema cerita. Jika ternyata dialog tersebut tidak mampu mendukung tema, ambil langkah tegas dengan menghapusnya.
Alur
Buat paragraf pembuka yang menarik yang cukup membuat pembaca penasaran untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Pastikan bahwa alur Anda lengkap, artinya harus ada pembukaan, pertengahan cerita dan penutup. Akan tetapi, Anda juga tidak perlu terlalu berlama-lama dalam membangun cerita, sehingga klimaks atau penyelesaian cerita hanya muncul dalam satu kalimat, dan membuat pembaca merasa terganggu dan bingung dalam artian negatif, bukannya terpesona. Jangan pula membuat "twist ending" (penutup yang tak terduga) yang dapat terbaca terlalu dini, usahakan supaya pembaca tetap menebak-nebak sampai saat-saat terakhir. Jika Anda membuat cerita yang bergerak cepat, misalnya cerita tentang kriminalitas, jagalah supaya paragraf dan kalimat-kalimat Anda tetap singkat. Ini adalah trik untuk mengatur kecepatan dan memperkental nuansa yang ingin Anda sajikan pada pembaca.
Baca ulang
Pembaca dapat dengan mudah terpengaruh oleh format yang tidak rapi, penggunanaan tanda baca dan tata bahasa yang salah. Jangan biarkan semua itu mengganggu cerita Anda, selalu periksa dan periksa kembali.

CAra Membuat cerpen yang baik dan benar Menurut Lisa


Cara membuat cerpen yang baik
Menulis cerpen (cerita pendek) dapat menjadi permulaan karir yang baik sebagai penulis fiksi. Menulis cerita yang sangat panjang, seperti novel pastilah lebih membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup banyak. Belum lagi mencari penerbit yang mau menerbitkannya. Cerita pendek dapat menjadi terobosan dalam karir menulis. Lebih banyak alternatif bagi penulis cerita pendek untuk dikenal, daripada novel. Majalah dan koran banyak yang menerima cerita pendek. Blog bisa juga menjadi alternatif dimuatnya cerita pendek di internet. Seringnya nama penulis muncul dalam cerita pendek yang dimuat di berbagai majalah dan koran, bisa menjadi pertimbangan positif bagi penerbit, bila penulis tersebut menyodorkan naskah cerita yang lebih panjang seperti novel ke penerbit.
Tulisan ini ditujukan pada penulis pemula yang ingin menulis cerita pendek dengan baik. Sesuai namanya, menulis cerita pendek memiliki keunikan tersendiri.
Tema
Sebaiknya Anda memiliki tema yang jelas saat menulis cerpen, tentang cerita seperti apa yang ingin Anda tulis. Pesan apa yang ingin Anda sampaikan kepada pembaca. Dengan adanya tema, yang menjadi tulang punggung cerita, maka cerpen Anda akan meninggalkan kesan tersendiri pada pembaca. Penetapan tema dari awal juga berguna agar saat menulis, Anda tidak terlalu jauh melenceng dari cerita sudah ditetapkan.
Alur cerita
Fokuslah pada satu alur cerita sesuai dengan tema yang sudah ditetapkan sebelumnya. Karakter tambahan, sejarah, latar belakang, dan detail lainnya sebaiknya memperkuat alur cerita ini. Percabangan alur cerita mutlak harus dihindari.
Karakter
Jangan menggunakan jumlah karakter yang terlalu banyak. Semakin banyak karakter bisa membuat cerita Anda menjadi terlalu panjang dan tidak fokus pada tema. Gunakan karakter secukupnya yang sesuai dengan alur cerita.
Sepenggal kisah hidup
Namanya saja cerita pendek, sehingga cerpen hanya menceritakan tentang sekelumit kisah dalam hidup karakter yang Anda buat. Jika karakter Anda memiliki kisah hidup yang sangat panjang, tulis hanya sebagai background yang menjadi penguat tema cerita tersebut. Tekankan hanya pada satu bagian dari hidupnya untuk ditulis.
Penggunaan kata
Bagaimanapun cerpen memiliki keterbatasan dalam jumlah kata yang bisa dipakai, apalagi cerita super pendek seperti flash fiction. Seringkali majalah atau koran tertentu benar-benar membatasi jumlah kata yang bisa dipakai. Jadi, Anda sebaiknya menggunakan pilihan kata yang efisien dan menghindari menggunakan kalimat deskriptif yang berpanjang-panjang.
Impresi
Secara tradisional, cerpen dimulai dengan pengenalan karakter, konflik, dan resolusi. Alternatif lain, adalah Anda dapat membuat impresi pada pembaca justru pada awal cerita, dengan langsung menghadirkan konflik. Karakter Anda sudah berada di dalam kekacauan besar. Hal ini akan membuat pembaca semakin penasaran, ada apa yang terjadi sebenarnya, bagaimana karakter tersebut akan mengatasi persoalannya. Pengenalan karakter, setting, dll dapat dilakukan secara perlahan-lahan di bagian cerita berikutnya.
Kejutan
Beri kejutan pada pembaca di akhir cerita. Hindari membuat akhir cerita yang mudah ditebak.
Konklusi
Jangan biarkan pembaca meraba-raba dalam gelap pada akhir cerita Anda. Pastikan konklusi di akhir cerita Anda memuaskan, tetapi juga tidak mudah ditebak. Pembaca perlu dibuat berkesan pada akhir cerita, tentang apa yang terjadi pada karakter tersebut. Akhir cerita yang mengesankan akan selalu diingat oleh pembaca, bahkan setelah lama mereka selesai membaca cerita tersebut. Para penulis pemula seringkali disarankan untuk menggunakan pengandaian berikut ini ketika mulai menyusun cerpen mereka:
1.     Taruh seseorang di atas pohon.
2.     Lempari dia dengan batu.
3.     Buat dia turun.
Kelihatannya aneh, tapi coba Anda pikirkan baik-baik, karena saran ini bisa diterapkan oleh penulis mana saja. Nah, ikuti langkah- langkah perencanaan seperti yang disarankan di bawah kalau Anda ingin menulis cerpen-cerpen yang hebat.
Perencanaan Cerpen
Taruh seseorang di atas pohon: munculkan sebuah keadaan yang harus dihadapi tokoh utama cerita.
Lempari dia dengan batu: Dari keadaan sebelumnya, kembangkan suatu masalah yang harus diselesaikan si tokoh utama tadi. Contoh: Kesalahpahaman, kesalahan identitas, kesempatan yang hilang, dan sebagainya.
Buat dia turun: Tunjukkan bagaimana tokoh Anda akhirnya mengatasi masalah itu. Pada beberapa cerita, hal terakhir ini seringkali juga sekaligus digunakan sebagai tempat memunculkan pesan yang ingin disampaikan penulis. Contoh: Kekuatan cinta, kebaikan mengalahkan kejahatan, kejujuran adalah kebijakan terbaik, persatuan membawa kekuatan, dsb. Ketika Anda selesai menulis, selalu (dan selalu) periksa kembali pekerjaan Anda dan perhatikan ejaan, tanda baca dan tata bahasa. Jangan menyia-nyiakan kerja keras Anda dengan menampilkan kesan tidak profesional pada pembaca Anda.
Praktekkan perencanaan sederhana ini pada tulisan Anda selanjutnya.
Tema
Setiap tulisan harus memiliki pesan atau arti yang tersirat di dalamnya. Sebuah tema adalah seperti sebuah tali yang menghubungkan awal dan akhir cerita dimana Anda menggantungkan alur, karakter, setting cerita dan lainnya. Ketika Anda menulis, yakinlah bahwa setiap kata berhubungan dengan tema ini. Ketika menulis cerpen, bisa jadi kita akan terlalu menaruh perhatian pada satu bagian saja seperti menciptakan penokohan, penggambaran hal-hal yang ada, dialog atau apapun juga, untuk itu, kita harus ingat bahwa kata-kata yang berlebihan dapat mengaburkan inti cerita itu sendiri.
Cerita yang bagus adalah cerita yang mengikuti sebuah garis batas. Tentukan apa inti cerita Anda dan walaupun tema itu sangat menggoda untuk diperlebar, Anda tetap harus berfokus pada inti yang telah Anda buat jika tidak ingin tulisan Anda berakhir seperti pembukaan sebuah novel atau sebuah kumpulan ide-ide yang campur aduk tanpa satu kejelasan.
Tempo Waktu
Cerita dalam sebuah cerpen yang efektif biasanya menampilkan sebuah tempo waktu yang pendek. Hal ini bisa berupa satu kejadian dalam kehidupan karakter utama Anda atau berupa cerita tentang kejadian yang berlangsung dalam sehari atau bahkan satu jam. Dan dengan waktu yang singkat itu, usahakan agar kejadian yang Anda ceritakan dapat memunculkan tema Anda.
Setting
Karena Anda hanya memiliki jumlah kata-kata yang terbatas untuk menyampaikan pesan Anda, maka Anda harus dapat memilih setting cerita dengan hati-hati. Disini berarti bahwa setting atau tempat kejadian juga harus berperan untuk turut mendukung jalannya cerita. Hal itu tidak berarti Anda harus selalu memilih setting yang tipikal dan mudah ditebak. Sebagai contoh, beberapa setting yang paling menakutkan bagi sebuah cerita seram bukanlah kuburan atau rumah tua, tapi tempat-tempat biasa yang sering dijumpa pembaca dalam kehidupan sehari-hari mereka. Buatlah agar pembaca juga seolah-olah merasakan suasana cerita lewat setting yang telah dipilih tadi.
Penokohan
Untuk menjaga efektivitas cerita, sebuah cerpen cukup memiliki sekitar tiga tokoh utama saja, karena terlalu banyak tokoh malah bisa mengaburkan jalan cerita Anda. Jangan terlalu terbawa untuk memaparkan sedetail-detailnya latar belakang tiap tokoh tersebut. Tentukan tokoh mana yang paling penting dalam mendukung cerita dan fokuskan diri padanya. Jika Anda memang jatuh cinta pada tokoh-tokoh Anda, pakailah mereka sebagai dasar dalam novel Anda kelak.
Dialog
Jangan menganggap enteng kekuatan dialog dalam mendukung penokohan karakter Anda, sebaliknya dialog harus mampu turut bercerita dan mengembangkan cerita Anda. Jangan hanya menjadikan dialog hanya sebagai pelengkap untuk menghidupkan tokoh Anda. Tiap kata yang ditaruh dalam mulut tokoh-tokoh Anda juga harus berfungsi dalam memunculkan tema cerita. Jika ternyata dialog tersebut tidak mampu mendukung tema, ambil langkah tegas dengan menghapusnya.
Alur
Buat paragraf pembuka yang menarik yang cukup membuat pembaca penasaran untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Pastikan bahwa alur Anda lengkap, artinya harus ada pembukaan, pertengahan cerita dan penutup. Akan tetapi, Anda juga tidak perlu terlalu berlama-lama dalam membangun cerita, sehingga klimaks atau penyelesaian cerita hanya muncul dalam satu kalimat, dan membuat pembaca merasa terganggu dan bingung dalam artian negatif, bukannya terpesona. Jangan pula membuat "twist ending" (penutup yang tak terduga) yang dapat terbaca terlalu dini, usahakan supaya pembaca tetap menebak-nebak sampai saat-saat terakhir. Jika Anda membuat cerita yang bergerak cepat, misalnya cerita tentang kriminalitas, jagalah supaya paragraf dan kalimat-kalimat Anda tetap singkat. Ini adalah trik untuk mengatur kecepatan dan memperkental nuansa yang ingin Anda sajikan pada pembaca.
Baca ulang
Pembaca dapat dengan mudah terpengaruh oleh format yang tidak rapi, penggunanaan tanda baca dan tata bahasa yang salah. Jangan biarkan semua itu mengganggu cerita Anda, selalu periksa dan periksa kembali.

Sebungkus Nasi Buat Mamak


13563529391953574768ilustrasi : http://www.gambaraphotography.com
Udara dini hari memang selalu dingin menusuk tulang. Pori-pori kulitku seperti ternganga merasakan hawa seperti ini. Matahari belum sempat muncul di ufuk sana, tapi aku sudah keluar rumah untuk mengais-ngais makanan di tempat sampah, siapa tahu pagi ini aku beruntung mendapat sedikit nasi untuk memberi sarapan mamakku yang masih terbaring lemah di rumah.
Berbekal baju hangat yang lusuh dan sarung yang aku belitkan ke tubuh, aku merasa sedikit tertolong walau tidak merasa hangat tapi setidaknya tubuh ini tidak terlalu menggigil. Tanganku yang kecil lincah mengais-ngais sampah. Sepertinya aku tidak menemukan makanan yang bisa dimakan mamak, tapi tak apalah botol-botol plastik yang aku pungut ini sudah membuatku lega.
Seperti biasa, botol-botol yang aku kumpulkan segera aku masukan karung, lalu aku bergegas dan membawanya ke pengepul. Hari sudah mulai meninggi, aku sudah bisa melihat bayangan tubuhku sendiri, berarti matahari sudah mau menampakan wajahnya.
***
Uang lima ribu hasil penjualan botol dan gelas plastik yang aku kumpulkan pagi tadi sudah ada di tangan. Aku pun tersenyum sumringah niatku membeli sarapan untuk mamak sepertinya tercapai. Memang tidak bisa membeli nasi dan lauknya, tapi setidaknya masih bisa membeli dua potong roti untuk sarapan mamak dan untuk aku sendiri.
“Mamak bangun, ini sarapan untuk mamak sudah aku beli,” kataku sambil meletakan roti di samping mamak ketika sampai di rumah. Sedangkan satu potong roti lagi sudah habis aku lahap dari tadi. Sebetulnya tempat mamaku berbaring itu tidak layak disebut rumah. Lebih tepatnya adalah gubuk. Ya gubuk ini adalah tempat kami melepas lelah setelah melakukan aktifitas. Gubuk dengan dinding kardus ini lebih sering ditinggali mamak, apalagi setelah mamak sakit. Gubuk ini tak pernah mamak tinggalkan, gubuk ini lah yang melindungi mamak dari guyuran hujan dan teriknya matahari bila siang menjelang.
Aku melihat mamak bangun perlahan dan membuka bungkusan roti. Melahapnya perlahan, lalu tersenyum.
“Kamu sudah siap berangkat sekolah jang?” Mamakku bertanya.
“Iya mak… Ini Ujang sudah pake seragam,” jawabku mantap.
“Hati-hati di jalan ya…”
“Iya mak, eh mak ini ada sisa uang 3000. Mamak tabung aja buat nanti berobat ya mak, aku akan bekerja lebih giat supaya mamak bisa berobat!”
Kataku mantap dan mamak hanya tersenyum mendengar kata-kataku.
Sebelum berangkat aku mencium tangan mamakku. Tangan yang kian hari kian lemah dan dingin. Mungkin penyakitnya sudah parah pikirku. Tubuh mamak semakin kurus, wajahnya juga semakin pucat. Sebenarnya aku sedikit khawatir harus meninggalkan mamak hari ini, tapi aku tidak mau ketinggalan pelajaran, dengan belajar aku akan menjadi anak pintar. Aku akan bekerja, setelah punya uang aku pasti bisa membuat mamak bahagia.
***
Di sudut ruang kelas, aku duduk dan menikmati semua pelajaran. Tidak ada kejadian yang aneh, sama seperti kemarin kelasku masih saja kelas dengan tembok yang hampir ambrol, guruku tetap saja kak Idrus, seorang mahasiswa yang merasa kasihan dengan nasib kami dan memberikan sedikit waktunya untuk mengajari baca tulis pada kami anak-anak pemulung di bawah jembatan ini.
Tapi aneh mengapa perasaanku tidak tenang. Pikiranku tak lepas dari mamak. Ya mamak yang terbaring,,, mamak yang selalu menyayangiku. Mamak lah yang selama ini menguatkan aku. Mamak pula yang membuat aku selalu bekerja keras dan mengumpulkan uang untuk berobat supaya mamak cepat sembuh.
Pukul sebelas siang aku keluar kelas, tanpa aba-aba, segera aku berhambur. Aku ingin segera menemui mamak. Tapi bukankah aku harus memberi mamak makan siang? Langkah mantapku berbelok menuju rumah Bu Hj Rodiah pemilik warung di pinggir jalan. Bu Haji selalu membutuhkan tenagaku untuk mengangkat belanjaan dari rumahnya ke warung yang berada kurang lebih 100 meter jaraknya.
Setelah sampai di rumah Bu Haji, tanpa diberi perintah aku segera menjinjing belanjaannya ke dalam warung. Bu Haji hanya tersenyum melihat tingkahku. Beginilah setiap hari pekerjaanku di warung ini.
“Eh ujang, hari ini Bu Haji punya sedikit rejeki untuk ujang,”
“Oh, apa rejeki apa Bu Haji?” Tanyaku.
“Semalam ada tahlil, ini Bu Haji sisakan satu kotak untuk ujang bawa pulang,”
Sambil tersenyum Bu Haji memberikan bungkusan kresek. Mungkin isinya nasi, syukurlah akhirnya siang ini mamak bisa makan nasi. Mamak pasti senang, nasi ini pasti dilahapnya. Sudah dua hari kami tidak makan nasi, aku pun tersenyum bahagia mendapat bungkusan dari Bu Haji.
Setelah membantu bu Haji merapikan dagangan di warung, aku segera pamit. Bahagia rasanya hati ini karena akan memberikan sesuatu untuk mamak. Di luar dugaan ternyata Bu Haji pun memberikan aku selembar uang lima puluh ribu, menurutnya ini upah selama sebulan kerjaku. Ingin rasanya aku melompat karena kegirangan.
Setelah pamit pulang, aku berlari kencang menuju rumah. Bahagia hatiku, hari ini bukan saja akan makan nasi, tapi mamak juga bisa berobat ke puskesmas. Uang ini pasti cukup untuk mengobati penyakit mamak.
Setelah sampai di depan rumah, aku kaget, mengapa banyak sekali orang di rumahku? Aku penasaran segera saja aku masuk ke rumah. Terlihat seseorang yang sedang dikerumuni tetanggaku. Seseorang yang telah terbujur kaku dengan ditutup kain. Di tempat itulah mamakku berbaring. Apa yang terjadi dengan mamakku Tuhan? Segera aku memeluk tubuh mamak yang sudah tidak bergerak. Aku mengguncang-guncangkan tubuhnya. Tapi tak terlihat lagi senyumannya.
“Mamaaaaaaaaak… Jangan tinggalkan Ujaaaaaaaaang! Aku berteriak histeris.
“Ini ada nasi buat kita makan. Ini ada uang buat berobat. Ayoooo mak banguuuuun!!”
Teriakan dan guncanganku tak membuat mamak bangun. Melihat mamak seperti itu aku semakin histeris. Aku merasakan takut yang luar biasa, takut untuk menghadapi dunia ini sendiri. Tanpa mamak apa yang akan terjadi padaku? Selama ini mamaklah yang membuat aku kuat. Tapi Tuhan berkata lain, mungkin Tuhan percaya bila aku akan kuat menghadapi ini sendiri tampa mamak di sampingku.

***

Cheat Teken 5

Star Blade arcade game
Successfully complete arcade mode with all fighters to unlock the Star Blade arcade game. Alternately, in the fourth level of the Devil Within mini-game, there is a door covered with rocks that is across a big hole. You cannot reach it by jumping. When the devil's bar is full (the red one), press L1 + Triangle to transform into Devil Jin. Then, stand looking towards the door and press L1 + Square to shot a beam. That beam will destroy the rocks and a path of floating steps will appear. Go through the door and you will find a little space ship rotating in front of you. Touch it to unlock the Star Blade arcade game.
  • Configure arcade games
    At the "Press Start" screen for an Arcade History game, hold Select. An accurate representation of the game's DIP switches will appear, allowing you to customize the game as done on the actual arcade machine.
  • Theater Mode
    Successfully complete story mode with any character to unlock Theater Mode. Once unlocked, you are able to listen to the stage soundtracks, view the movies of the character used to complete story mode, and the attract movies (Arcade Intro, PlayStation 2 Intro, and E3/TGS trailers). As you complete story mode with each character, more movies will become available in Theater Mode. Getting all movies requires that you successfully complete story mode with both Kuma and Panda, as well as Christie and Eddy (although Eddy's ending is identical).
  • Final Stage 2
    Play 200 arcade mode matches to unlock the Final Stage 2. Alternately, successfully complete Devil Within mode.
  • Devil Within mini-game bonuses
    Successfully complete the Devil Within mini-game to unlock 1,000,000 G, the Cathedral stage, Devil Jin as a character, Devil Within mini-game stage selection, Final Stage 1, and Final Stage 2.
  • Play as Anna Williams
    Successfully complete story, battle, or time attack mode two times with different characters to unlock Anna Williams.
  • Play as Asuka (school girl version)
    Play as Asuka at least fifty times, then highlight her at the character selection screen and press Triangle.
  • Play as Baek Doo San
    Successfully complete story, battle, or time attack mode three times with different characters to unlock Baek Doo San.
  • Play as Bruce Irvin
    Successfully complete story, battle, or time attack mode four times with different characters to unlock Bruce Irvin.
  • Play as Devil Jin
    Successfully complete story mode with fifteen to twenty characters to unlock Devil Jin. Alternately, successfully complete the "Devil Within" mini-game. Alternately, use Jin in time attack mode and get the fastest time.
  • Play as Eddy Gordo
    Eddy is an extra outfit you buy for Christie for 500,000G.
  • Play as Ganryu
    Successfully complete story, battle, or time attack mode seven times with different characters to unlock Ganryu.
  • Play as Heihachi
    Successfully complete story, battle, or time attack mode nine times with different characters to unlock Heihachi.
  • Play as Kuma
    Successfully complete story, battle, or time attack mode six times with different characters to unlock Kuma.
  • Play as Ling (school girl version)
    Win fifty times in versus mode. Highlight Ling, then press RP at the character selection screen.
  • Play as Mokujin
    Successfully complete story, battle, or time attack mode eight times with different characters to unlock Mokujin.
  • Play as Roger Jr.
    Successfully complete story, battle, or time attack mode once with any character to unlock Roger Jr.
  • Play as Wang Jinrei
    Successfully complete story, battle, or time attack mode five times with different characters to unlock Wang Jinrei.
  • Unlocking all characters
    Keep completing story mode with different characters until everybody except Devil Jin is unlocked; there are no hidden "off screen" characters.
  • Random character selection
    Successfully complete story, battle, or time attack mode nine times with different characters to unlock the "Random" option at the character selection screen. Additionally, in team battlemode, select the number of characters to be used, then press L1 + L2 + R1 + R2 + Start + Select at the character selection screen. A "?" will appear instead of the character portraits.
  • Alternate costumes
    To get a character's costume that they are pictured in, when you are selecting them press Triangle instead of X.
  • Alternate replays
    As soon as you defeat an opponent in the final round, the replay video appears. When the replay of the final round is being shown, press X + Circle, Triangle, or Square. After the replay of the final round, your character will perform a finishing move. Depending on what buttons you pressed during the replay, you can see your character perform any of his or her finishing moves.
  • Easy money
    You can earn money in arcade mode. If you play higher ranked CPU opponents, you will be rewarded with a higher amount of G after defeating the opponent. The money earned per fight in arcade mode ranges from 800G to about 4000G. In arcade mode, you will also encounter random roulettes which will multiply your winnings. You can also collect money while playing 'Devil Within' and are rewarded an extra 100,000G upon completing the quest. Additionally, the fastest way to get some money in the bank at first is to unlock the endings for all characters by completing story mode with everybody. This will get you 100,000G per character for the first time through only.
  • Getting expensive items for free
    You can get a number of the high priced items for free when you play the Devil Within mini-game a second time after you have already completed the quest. Various expensive items will be scattered around throughout the game.
  • Gaining ranks quickly
    In order to gain ranks quickly you must play opponents of the same rank as you are or higher. When defeating CPU opponents of the same rank as your character, it usually only requires three to five wins to get a promotion. After your fight has ended in arcade mode, you can select one of three opponents with the D-pad. You cannot always select an opponent with the same rank, but do so when one is available; you will have your character rank maxed out quickly.

  • Sejarah Muhammad dan Perjuangannya sebagai Sumber Ajaran Islam


    Berikut ini adalah penggalan pemikiran Ahmad Wahib yang tertulis dalam catatan hariannya yang dicetak oleh LP3ES dengan Judul Pergolakan Pemikiran Islam pada tahun 1981. Penggalan catatan ini ditulisnya  dengan judul:  Quran dan Hadist Alat Untuk Memahami Sejarah Muhammad dan bertanggal 17 April 1970.
    Menurut saya sumber-sumber pokok untuk mengetahui Islam atau katakanlah bahan-bahan dasar ajaran Islam, bukanlah Quran dan Hadist melainkan Sejarah Muhammad. Bunyi Quran dan Hadist adalah sebagian dari sumber Sejarah Muhammad yang berupa kata-kata yang dikeluarkan Muhammad itu sendiri. Sumber sejarah yang lain dari Sejarah Muhammad ialah: struktur masyarakat waktu itu, kebudayaannya, struktur ekonominya, pola pemerintahannya, hubungan luarnegerinya, adat istiadatnya, iklimnya, pribadi Muhammad, pribadi sahabat-sahabatnya, dan lain-lainnya.
    Dengan mengoreksi yang lama dan perumusan kembali bahwa sumber ajaran Islam itu adalah Sejarah Nabi, maka apa yang hilang selama ini yaitu “historical and social setting” dari kedua sumber di atas (Quran dan Hadist) bisa kita temukan kembali. Dengan menempatkan Sejarah Nabi sebagai sumber, maka Quran dan Hadist (“ajaran Islam”) tidak lagi diajarkan sebagai rumus-rumus abstrak yang harus dilakukan karena kemurniannya, melainkan diajarkan dalam kerangka “the whole historical and social setting” waktu itu. Yang tampak bukan lagi formula-formula mati tetapi citra yang jelas tentang kehidupan Muhammad dan ajarannya yang disiarkannya. Yang paling utama bukan lagi kalimat-kalimat Quran dan Hadist, melainkan Sejarah Kehidupan Muhammad, di mana kalimat-kalimat Quran dan Hadist itu adalah sebagian dari alat-alat utama untuk memahaminya. Nah, koreksi ini menghindarkan kita dari formalis-formalis, karena tugas kita yang utama pindah pada persoalan bagaimana kita membawakan (mentransfer) ide yang sebenarnya dari Muhammad (berasal dari Allah) dalam kondisi yang berlain-lain. Yang harus kita lakukan dalam mentransfer ini, sesudah dilakukan ideation, yaitu proses transformasi. Bagaimana proses transformasi ini dilaksanakan? Ini memerlukan banyak ilmu seperti sosiologi dan lain-lain. Makin kompleks suatu masyarakat, makin sukar pelaksanaan proses transformasi ini dan karenanya makin terasa perlunya bantuan dari ilmu-ilmu di atas untuk menemukan “ adequate reinterpretation of normative image”.
    Saya kira dengan meletakkan Sejarah Muhammad dan perjuangannya sebagai sumber ajaran Islam, maka terlibatlah manusia muslim dalam tugas historical direction untuk mengisap dari Sejarah Muhammad itu sumber terang bagi masa kini. Dalam tugas ini sebaik-baiknya dan memahami tugas historical direction ini sebagai panggilan dan sekaligus kedatangan Tuhan pada diri kita (direct communication with God) bisa memahami Wahyu Allah yang komplit yaitu bahwasanya: Wahyu  Allah telah turun juga pada diri kita di samping wahyu terbesar berupa Al- Quran pada Muhammad.
    Dari tulisan ini, saya jadi berandai-andai, seandainya Nabi Muhammad SAW masih hidup, bagaimanakah kira-kira tanggapan beliau sehubungan dengan situasi  Umat Islam di Indonesia saat ini berkaitan dengan peristiwa terorisme yang terkait dengan Islam, munculnya Front Pembela Islam (FPI) dan juga dengan Pemikiran Ahmad Wahib tentang Islam dalam buku hariannya?